Saat
ini banyak sekali remaja-remaja kita generasi muda Indonesia yang mengidolakan
sosok yang kurang tepat, baik ditinjau dari sisi usia maupun budaya. Sebagian besar
para remaja kita saat ini mengidolakan para artis sebagai tokoh pujaan mereka. Baik
artis lokal maupun artis mancanegara, sebagian lagi mengidolakan tokoh fiksi
yang sampai sekarang tidak diketahui darimana asal usulnya. Berbagai hal
dilakukan oleh para remaja untuk menjadi “identik” dengan idola mereka, dari
mulai busana, accessories, cara berbicara, bahkan perilaku ingin menyerupai sosok
yang mereka idolakan.
Tak
jarang, fashion hari ini merujuk pada fashion artis yang tengah naik daun dan
digandrungi banyak remaja. Sebut saja bulu mata anti badai, jambul
khatulistiwa, baju kotak-kotak, baju superhero.
Apakah
mengikuti trend fashion itu salah ??? Apakah menjadikan artis atau tokoh fiksi sebagai
idola itu sesuatu yang salah?? Tentu pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa
memiliki dua jawaban.yang berbeda bisa benar dan bisa juga salah, tergantung
apakah tokoh idola dan fashion yang ditiru dan diminati para remaja memiliki dampak
negatif atau positif terhadap mereka.
Tentu
kita hari ini tercengang sekaligus risih
mendengar anak-anak yang baru berumur 5 tahun menyanyikan lagu orang dewasa,
yang bahkan anak-anak itu sendiri tidak mengetahui maknanya. Atau ketika kita
melihat seorang remaja putri yang menggunakan pakain serba ketat seperti artis
yang diidolakannya.
Nach
berbeda halnya jika para remaja kita mengidolakan artis dari aspek sosial yang
dilakukan artis tersebut, atau unsur kepahlawanan yang dimiliki tokoh-tokoh
fiksi yang mereka idolakan. Misalnya menyantuni anak yatim, menjadi duta
penghijauan, memiliki prestasi belajar yang bagus, suka menolong orang lain, yang
jika ini ditiru oleh para remaja tentu akan menjadikan remaja tersebut menjadi
lebih berkualitas.
Namun
sebenarnya ada pilihan lain selain menjadi peniru, yaitu menjadi diri sendiri.
Karena kita adalah makhluk yang unik, memliki sesuatu yang berbeda dari orang
lain. Tentu kita mampu menjadi peribadi yang bekualitas baik secara IQ, EQ dan
SQ, jika kita memiliki kemauan yang kuat dan kesadaran untuk memperbaiki diri
menjadi lebih baik. Setidaknya ada 5 kelebihan bagi orang-orang yang berani
menjadi dirinya, antara lain :
·
Tidak terjebak pada trend yang selalu
berubah, yang membuat diri menjadi labil
·
Percaya diri dengan apa yang telah dan
akan dilakukan
·
Fokus pada kemampuan dan kelebihan yang pada
diri sendiri
·
Selalu bersyukur atas apa yang telah
Allah SWT anugerahkan kepada dirinya
·
Akan menjadi Panutan.
Mudah-mudahan tulisan ini mampu membuat kita berani
menjadi diri sendiri..
Akhir
kata :
Jadilah dirimu sendiri, maka kau
akan jadi pemimpin yang akan diikuti oleh orang lain.
Type Your Comment Here